Archive for Januari 2014
“Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb seluruh alam.” (QS. Al An’aam: 162)
Setiap niatan itu terpendam ketika seseorang melakukan
ibadah, kebaikan dan menjalankan syariah. Hal itu jelas tidak bisa diketahui
oleh orang lain. Karena begitu rahasianya sehingga diperlukan pandangan khusus
untuk melihat tujuan perbuatan tersebut. Karena Aowllah telah memberikan banyak
tanda-tanda atas hasil perbuatan manusia.
Bisa jadi ibadah seseorang karena keingan Aowllah.. ?
Bilamana menjalankan suatu ibadah dengan penuh kesadaran
diri, keikhlasan dan menyadari bahwa Aowllah dekat tanpa berfikir pahala atau
dosa.
Bisa jadi ibadah seseorang karena keinginan manusia ..?
Adalah saat kita menjalankan ibadah karena diperintah/ditegur
orang lain, dan kita melakukan itu adalah membuktikan kepada manusia bahwa kita
beribadah.
Bisa jadi ibadah seseorang karena keinginan syetan..?
Adalah suatu pekerjaan ibadah yang dilaksanakan agar dilihat orang lain
sehingga mengharapkan pujian dari manusia. Dan ini sangat bahaya.
Waaowllahu a’alam bissowaabb
Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan ( QS Yusuf 12;53 )
Banyak orang yang ingin memperbaiki diri, hal itu merupakan
suatu hidayah yang tak terkira. Tetapi suatu hidayah tidaklah menjadi hidayah
jika kita menemukan kebenaran syariah tidak melaksanakannya.
Menurut saya, hidayah itu merupakan hasil olahan akal dan
hati nurani yang dibimbing Aowllah untuk menemukan kebenaran perjalanan dalam
Nur illahi.
Karena kadang-kadang kita mendapatkan hasil olah akal dan
hati nurani yang baik (menurut akal dan hati) tetapi tetapi tanpa kita sadari melanggar syariat
yang lain. Karena Aowllah tidak mungkin mewajibkan hamba-Nya untuk menjalankan suatu
syariat dengan melanggar syariat yang lain.
Waaowllahu a’alam bissowaabb
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Banyak pengetahuan kita terhadap agama menjadikan kita kurang bijak. karena kita memahami keagamaan dengan pengetahuan, tanpa praktek dan kajian yang dalam. kita lebih menyukai mengakal-akalan syariat agama dibandingkan mengimani untuk di praktekan. semestinya praktek dan keimanan dalam beribadah akan menimbulkan ketawazduan. saya yakin jika kita bisa melakukan hal itu dengan baik, maka kita akan menemukan keimanan yang hakiki. Wa Aowllahu a'alam bissowaab...
Ayat tersebut secara jelas menerangkan bahwa kehidupan yang
kita jalani ini adalah untuk beribadah...
Maka setiap ibadah akan mendatangkan kehalalan, setiap yang
halal menciptakan keberkahan hidup yaitu jauh dari keluh kesah disaat apapun
juga.
Setiap ibadah harus diawali dengan kesucian, agar ibadah
dijalani dengan tenang.
Maka luruskanlah perbuatanmu...
Halalkanlah pekerjaanmu...
Sucikankanlah hati dari setiap keinginan...
Dan merendahlah dalam beribadah bahwa kita seorang hamba
bagi sang pencipta...
Lurus, halal dan suci hidup tak akan berarti jika kita masih
memiliki kesombongan, terkadang kesombongan yang kecil inilah yang sulit kita
sadari.....